Selasa, 16 September 2014

PPH ATAS PELAYARAN/ PENERBANGAN LUAR NEGERI



PPh atas Pelayaran/Penerbangan Luar Negeri
1. Wajib Pajak perusahaan pelayaran dan/atau penerbangan yang
    bertempat kedudukan di luar negeri yang melakukan usaha
    melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia.
2. Peredaran bruto Wajib Pajak perusahaan pelayaran dan/atau
    penerbangan luar negeri adalah semua nilai pengganti atau

     imbalan berupa uang atau nilai uang dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat
    dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/ atau dari pelabuhan di Indonesia ke
    Pelabuhan di luar negeri. Dengan demikian tidak termasuk penggantian atau imbalan yang
    diterima atau diperoleh perusahaan pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri tersebut
    dari pengangkutan orang dan/atau barang dari  pelabuhan di luar negeri ke pelabuhan di
    Indonesia.
3. Besarnya Norma Penghasilan Neto adalah sebesar 6% dari peredaran bruto. Besarnya PPh yang
    wajib dilunasi Wajib Pajak perusahaan pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri adalah
    sebesar 2,64 dari peredaran bruto danbersifat final.
4. Pelunasan atau pembayaran PPh :
    a. Dalam hal penghasilan diperoleh berdasarkan perjanjian/charter, maka pihak yang membayar
        atau pihak yang mencharter wajib memotong PPh yang terutang pada saat pembayaran atau
        terutangnya imbalan/nilai pengganti;
   b. Dalam hal penghasilan diperoleh selain berdasarkan perjanjian charter, maka Wajib Pajak
        Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan luar negeri wajib menyetor PPh terutang ke
        bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikut setelah
        bulan diterima atau diperolehnya penghasilan dan melaporkan penyetoran yang dilakukan
        ke Kantor Pelayanan Pajak selambatlambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar