Kamis, 18 September 2014

TATA CARA PENGGANTIAN DAN PEMBETULAN FAKTUR PAJAK




SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
Faktur Pajak harus dibuat pada:
a. saat penyerahan BKP dan/atau JKP;
b. saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran
     terjadi sebelum penyerahan BKP dan/atau sebelum
     penyerahan JKP;
c. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau
d. saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut
    PPN.
SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK GABUNGAN
Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir
bulan penyerahan BKP dan/atau JKP.

TATA CARA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG HILANG
Atas Faktur Pajak yang hilang dapat dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut:
1. Pengusaha Kena Pajak Penjual atau Pemberi Jasa Kena Pajak
   a. Pengusaha Kena Pajak Penjual atau pemberi  Jasa Kena Pajak dapat mengajukan
       permohonan tertulis untuk meminta copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada Pengusaha
       Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak dengan tembusan kepada Kantor
       Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak
       dikukuhkan dan kepada Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli
       atau  penerima Jasa Kena Pajak dikukuhkan.
  b. Berdasarkan permohonan dari Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak,
       Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak membuat copy dari arsip
       Faktur Pajak yang disimpan oleh Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena
       Pajak,  untuk dilegalisir oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli
       atau penerima Jasa Kena Pajak  dikukuhkan. Copy dibuat dalam rangka 2 (dua), yaitu :
        • Lembar ke-1 : diserahkan ke Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak
            melalui Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa kena Pajak.
        • Lembar ke-2 : arsip Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.
   c. Legalisir diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau
       penerima Jasa Kena Pajak dikukuhkan setelah meneliti asli arsip Faktur Pajak dan Surat
       Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai dari Pengusaha Kena Pajak pembeli atau
       penerima Jasa Kena Pajak tersebut.
  d. Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak
     dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
     Nilai dari Pengusaha Kena Pajak atau pemberi Jasa Kena Pajak untuk meyakinkan bahwa
     Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dilaporkan sebagai Pajak Keluaran.
2. Pengusaha Kena Pajak Pembeli atau Penerima Jasa kena Pajak.
    a. Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak dapat mengajukan
        permohonan tertulis untuk meminta copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada Pengusaha
        Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak dengan tembusan kepada Kantor
        Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak 
        dikukuhkan  dan kepada Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak penjual
        atau pemberi Jasa Kena Pajak dikukuhkan.
   b. Berdasarkan permohonan dari Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena
       Pajak, Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak membuat copy dari arsip
       Faktur Pajak yang disimpan oleh Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena
       Pajak, untuk dilegalisir  oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak penjual
       atau pemberi Jasa Kena Pajak  dikukuhkan. Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua),  yaitu :
       − Lembar ke-1 : diserahkan ke Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak
          melalui Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak.
      − Lembar ke-2 : arsip Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.
c. Legalisir diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau
    pemberi Jasa Kena Pajak dikukuhkan setelah meneliti asli arsip Faktur Pajak dan Surat
    Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai dari Pengusaha Kena Pajak penjual atau
    pemberi Jasa Kena Pajak tersebut.
d. Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak
    dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
    Nilai dari Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima Jasa Kena Pajak untuk meyakinkan
    bahwa Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dikreditkan sebagai Pajak Masukan.
Sumber : UU PPN

Tidak ada komentar :

Posting Komentar