Sabtu, 21 Juni 2014

PEMETERAIAN KEMUDIAN


Pemeteraian Kemudian adalah salah satu cara pelunasan Bea Meterai  yang dilakukan atas :

1. Dokumen yang semula tidak terutang Bea Meterai namun akan digunakan sebagai alat
    pembuktian    dimuka  pengadilan.
2. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya.
3. Dokumen yang dibuat diluar negeri yang akan digunakan di Indonesia.

Pemeteraian kemudian wajib dilakukan terhadap dokumen- dokumen seperti diatas dengan menggunakan :

1. Meterai Tempel
2. Surat Setoran Pajak

yang disahkan oleh Pejabat Pos.

Besarnya Bea Meterai yang harus dilunasi dengan cara Pemeteraian Kemudian adalah :

1. Atas dokumen  yang semula tidak terutang Bea Meterai namun akan digunakan sebagai alat
    pembuktian    di  muka pengadilan adalah sebesar Bea Meterai yang terutang sesuai
    dengan  peraturan yang berlaku pada saat pemeterain kemudian dilakukan.
2. Atas dokumen yang tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya  adalah sebesar Bea Meterai
    yang terutang.
3. Atas dokumen yang dibuat diluar negri yang akan digunakan di Indonesia  adalah sebesar Bea
    Meterai  yang terutang sesua dengan peraturan yang berlaku pada saat pemeteraian kemudian
    dilakukan.

Pemegang dokumen yang semula tidak terutang Bea Meterai namun akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan dilunasi dengan menggunakan meterai tempel sesuai dengan peraturan yang berlaku pada saat pemeteraian kemudian dilakukan.

Pemegang dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang wajib membayar denda sebesar 200% dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dilunasi dengan menggunakan Surat Setoran Pajak.

Dalam hal pemeteraian kemudian atas dokumen yang dibuat di luar negeri yang akan digunakan di Indonesia sebagaimana dimaksud baru dilakukan setelah dokumen digunakan, pemegang dokumen wajib membayar denda sebesar 200% dari Bea Meterai yang terutang dan dilunasi dengan menggunakan Surat Setoran Pajak.


Selengkapnya  downloaddisini

Tidak ada komentar :

Posting Komentar